Tema "mari membangun jembatan" merupakan salah satu tema pekabaran injil dalam GKI di Tanah Papua. Tema ini diangkat dari sudut pandang, bahwa POS-POS (Pusat Operasi Sementara) Pekabaran Injil (PI) yang dibangun sejak GKI berdiri sampai sat ini, akankah berubah statusnya menjadi bakal jemaat dan menjadi jemaat penuh?
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen PI Sinode GKI di Tanah Papua, masih banyak POS-POS PI yang belum dapat dirubah statusnya menjadi bakal jemaat mengingat pos-pos PI tersebut berada dalam wilayah-wilayah Klasis yang dari segi finansial belum dapat membiayai dirinya sendiri secara mapan. Oleh karena itu, sampai saat ini pos-pos PI itu tetap menjadi pos pekabaran Injil. hal lain yang menjadi kendala untuk mengubah pos PI menjadi bakal jemaat, menurut evaluasi DPI Sinode GKI di Tanah Papua adalah karena pos-pos ini berada dan menjadi satu bagian dalam kehidupan dari suku-suku terasing yang masih hidup secara nomaden sehingga menyulitkan untuk dirubah statusnya menjadi bakal jemaat atau jemaat, terkecuali corak hidup dari suku-suku terasing ini telah berubah dari nomaden ke hidup menetap, maka akan memungkinkan untuk dirubahnya suatu pos PI menjadi bakal jemaat. Masalah lain lagi adalah karena latar belakang pendidikan yang masih kurang dikalangan para penginjil yang bekerja di antara suku-suku terasing sehingga pola pengajaran dan Pekabaran Injil pun tidak mengalami peningkatan yang baik di antara suku-suku terasing itu.
"Mari membangun jembatan" merupakan sebuah seruan dan tantangan bagi seluruh orang percaya untuk terlibat dalam menjawab pergumulan GKI di Tanah Papua dalam bidang PI di daerah-daerah yang masih terisolir. Salah satu kegiatan yang akhir-akhir ini gencar dilakukan oleh DPI Sinode GKI di Tanah Papua dalam rangka membangun jembatan itu, selain mendorong para gereja mitra luar negeri dan dalam negeri untuk mensuport GKI di Tanah Papua, tetapi GKI sendiri telah berjuang untuk menjawab persoalannya melalui kemitraan lokal yang dibangun diantara klasis-klasis. Kemitraan lokal ini dibangun dalam rangka ikut menggumuli permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh Klasis-Klasis yang memiliki pos-pos PI maupun yang tidak memiliki Pos PI, namun dari segi finansial belum mampu untuk membiayai dirinya sendiri.
Kemitraan lokal yang secara efektif mulai dibangun sejak tahun 2008/2009 itu kini mulai terasa dampak positifnya, walaupun masih berjalan terseok-seok menuju tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, yaitu mandiri di bidang Daya, Dana dan Teologi. Sekalipun kemitraan ini masih belum menunjukan hasilnya yang signifikan, namun kesepakatan dan komitmen untuk membangun jembatan itu saat ini sedang dibangun. Soal kapan jembatan itu selesai dibangun, hanya Tuhan saja yang tahu dan Dia pulalah yang sedang bekerja diantara umat tebusan-Nya, menggerakan dan mendorong untuk lebih giat membangun jembatan itu.
Kini, siapapun anda yang sedang membaca artikel ini, Tuhan sedang memanggilmu juga untuk terlibat dalam pembangunan jembatan kasih Allah itu. Sisikanlah sedikit dari kelebihanmu untuk Pekerjaan Pekabaran Injil ini agar pada waktunya nanti sekian pos-pos PI di beberapa daerah di Papua dapat segera terjamah oleh Tuhan,tetapi juga oleh karena anda juga.
Saat ini kami telah berkomitmen untuk menjawab Jaminan Hidup (JAHIP) dari enam (6) orang Penginjil yang bekerja di antara suku-suku terasing di Klasis Waropen Atas. Marilah menyokong kami dengan dana untuk maksud tersebut. Semoga Tuhan menyertai dan memberkati kita semua.
Selanjutnya..